SEP
01
Pustaka Bung Hatta Gelar Bedah Buku Bung Hatta
Senin, 01 September 2014
Dilihat: 7
28 Agustus 2014, (Kamis)
Bukitinggi-UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta menggelar acara bedah buku bertajuk Hatta: Aku Datang karena Sejarah pada tanggal 28 Agustus 2014. Kegiatan bedah buku ini diadakan dalam rangka memperingati hari kelahiran Bung Hatta.
Sejak diresmikan UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta oleh presiden RI DR.H.Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 21 September 2006, PPBH terus berperan aktif dalam mengembangkan minat dan kegemaran membaca masyarakat.
Mengacu pada surat persetujuan MENPAN Nomor B/1299/M.RAN-RB/4/2012 tanggal 30 April 2012 dan SK Perpustakaan Nasional RI No.2 tahun 2012 tanggal 7 Mei 2012, UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta bertanggung jawab langsung kepada Perpustakaan Nasional RI dalam tugas sehari-harinya.
“ Meski tidak lagi menjadi bagian Pemko Bukittinggi, pada dasarnya orientasi kita tetap sama dengan sebeelumnya yakni melayani warga Bukittinggi. Oleh karena itu kami terus berupaya mengembangkan dan memajukan perpustakaan. Kegiatan bedah buku ini juga sekaligus upaya kita untuk mempromosikan dan lebih mendekatkan UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta kepada masyarakat,”ujar Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta, Drs. Yoyo Yahyono, SIP, M.Si
Acara bedah buku ini mengundang penulisnya Sergius Sutanto selaku narasumber, lalu dari keluarga Bung Hatta hadir Prof. Dr. Meutia Hatta Swasono yang juga anak sulung mendiang proklamator dan terakhir Dra. Welmin Sunyi Ariningsih, M.Lib Selaku Deputi I Perpustakaan Nasional RI
Dalam konteks acara bedah buku ini dibagi menjadi dua sesi. Pertama, Sesi pemutaran film dokumenter tentang bung Hatta berdurasi 46 menit dan sesi kedua adalah bedah bukunya.
Dalam buku tersebut, sejarah, bercerita tentang jalan berliku yang harus ditempuh oleh Bung Hatta bersama kawan-kawan seperjuangan dalam mempertahankan prinsip dan kepribadian bangsa.
“Bedah buku ini disajikan bukan sekedar diskusi melainkan pesan moralnya lah yang membuat bedah buku ini menarik. Buku terbitan 2013 ini memberi kesan yang mendalam dan membangkitkan gairah untuk mengikuti jejak langkah perjuangan dan cita-cita Bung Hatta. “ ungkapnya
The spirit of founding father of the Indonesian Republic, Bung Hatta, masih tetap hidup. Kepribadian Bung Hatta sebagai proklamator, negarawan, politikus, ekonom, ilmuan, disiplin, democrat nasionalis dan taat beribadah hendaknya dapat ditauladani serta dilaksanakan dalam kehidupan pribadi, keluarga, berbangsa dan bernegaara oleh generasi muda kita semua.
Saat ini perpustakaan terus bekerja keras melayani para pemustaka, selain buka tiap hari termasuk Sabtu dan Minggu kecuali hari libur nasional, UPT Perpustakaan juga terus mengembangkan sistem layanan otomasi. Kartu Pustaka misalnya, sekarang sudah menggunakan kartu elektronik. Calon anggota langsung foto di tempat dan dalam waktu kurang dari 5 menit, kartu anggota pun telah selesai dan dapat langsung digunakan.
“Kami juga terus memperbanyak koleksi-koleksi buku dan bahan bacaan lainnya. Kami akan terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada pemustaka, salah satu lagi yang menarik, sejak bulan Juli lalu, sudah ada pemutaran film, disamping itu kami juga berusaha menanamkan paradigma baru bahwa perpustakaan bukanlah gudang buku, melainkan gudang ilmu”. Ujar Yahyono